Pernah Kepikiran Gimana Cara Nyelesaikan Labirin? Ini 5 Algoritma Populer yang Sering Digunakan

Menyelesaikan labirin bukan hanya soal keberuntungan atau naluri arah. Di balik solusi yang tampak sederhana, ada berbagai algoritma cerdas yang mampu menemukan jalur keluar secara sistematis dan efisien. Dunia robotika, kecerdasan buatan, hingga pemrograman sering menggunakan pendekatan algoritmik untuk menyelesaikan masalah navigasi seperti ini.
Berikut lima algoritma pencarian jalur (pathfinding) yang populer dan banyak dipelajari:
- Random Mouse Algorithm
Algoritma ini meniru cara seekor tikus menjelajahi labirin tanpa strategi tertentu, mencoba satu jalan, berbalik jika buntu, dan terus bereksperimen secara acak hingga menemukan jalan keluar. Meski tidak efisien, pendekatan ini menunjukkan konsep eksplorasi tanpa arah yang bisa menjadi dasar pengembangan algoritma lain. - Wall Follower Algorithm
Dikenal juga sebagai metode “tangan kiri” atau “tangan kanan”, algoritma ini menyelesaikan labirin dengan terus mengikuti satu sisi dinding. Metode ini bekerja pada jenis labirin yang saling terhubung dan tidak memiliki dinding terisolasi. - Dead-End Filling Algorithm
Alih-alih langsung mencari solusi, pendekatan ini menghapus semua jalur buntu dalam labirin. Setelah seluruh jalan buntu ditandai, hanya satu jalur yang tersisa—yakni jalur yang benar menuju tujuan. Cocok untuk labirin statis yang tidak berubah. - Dijkstra Algorithm
Merupakan algoritma graf klasik untuk mencari jarak terpendek dari satu titik ke semua titik lainnya. Dengan memprioritaskan jalur berbobot paling rendah, Dijkstra banyak digunakan dalam sistem navigasi, jaringan komputer, hingga perencanaan rute. - A* (A-Star) Algorithm
A* menggabungkan kekuatan pencarian jalur terpendek dengan pendekatan heuristik. Dengan menambahkan fungsi prediksi jarak ke tujuan, algoritma ini lebih cepat dari Dijkstra dalam banyak kasus. A* menjadi pilihan utama dalam pengembangan game, robot navigasi, dan sistem berbasis AI.
Kelima algoritma ini tidak hanya digunakan dalam teori, tetapi juga diimplementasikan dalam berbagai simulasi dan aplikasi dunia nyata. Pemahaman terhadap metode-metode ini menjadi dasar penting dalam bidang pemrograman, robotika, dan pengembangan sistem cerdas.
Penasaran mana yang paling cepat? Yuk kitacoba sendiri! Dengan sedikit eksplorasi kode dan simulasi, siapa pun bisa membandingkan langsung performa masing-masing algoritma dalam menyelesaikan labirin.
RA | Surabaya, 14 April 2025