China Membangun Koneksi Laser Berkecepatan Tinggi di Orbit: Komunikasi Antar-Satelit 400 Gbps Kurangi Ketergantungan pada Stasiun Bumi

Sebuah perusahaan komersial Tiongkok berhasil mendemonstrasikan transmisi data laser berkecepatan sangat tinggi antara dua satelit, menandai kemajuan dalam rencana megakonstelasi komunikasi negara tersebut.
Laser Starcom, perusahaan antariksa komersial yang didirikan di Beijing pada tahun 2020, mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka berhasil mencapai koneksi komunikasi antar-satelit sebesar 400 gigabit per detik. Dua satelit milik perusahaan tersebut, Guangchuan 01 dan 02, diluncurkan ke orbit rendah Bumi (LEO) pada November tahun lalu menggunakan roket komersial Zhuque-2 yang dikembangkan oleh perusahaan Landspace yang juga berbasis di Beijing. Kedua satelit Guangchuan ini menyelesaikan uji transmisi optik pada 18 Maret, dengan jarak pemisahan antar-satelit sejauh 640 kilometer.
Perusahaan menyatakan bahwa uji ini berhasil menciptakan sistem komunikasi antar-satelit (crosslink) yang ditingkatkan, yang mendukung jaringan luar angkasa berbandwidth tinggi di masa depan. Selain menunjukkan pertumbuhan teknologi Internet satelit Tiongkok, pencapaian ini juga menyoroti peran penting perusahaan swasta dalam ambisi luar angkasa negara tersebut yang terus berkembang.
Laser Starcom tidak merilis semua detail pengujian, namun menyebut bahwa kedua satelit mentransmisikan 14,4 terabyte “data bisnis” dalam waktu komunikasi total 6 menit 44 detik. (Jika dihitung, angka ini sebenarnya menghasilkan bandwidth kurang dari 300 Gbps. Namun, kecepatan 400 Gbps yang diklaim mencakup komponen lain, termasuk data layanan dan protokol). Perusahaan juga melaporkan bahwa koneksi antar-satelit tetap stabil sepanjang pengujian, dengan kesalahan pelacakan kurang dari lima mikroradian (0,0002865 derajat).
Presisi pelacakan ini, menurut perusahaan, sangat penting untuk uji koneksi laser. Jika serat optik di darat tidak memerlukan presisi arah, maka komunikasi laser optik di orbit justru membutuhkan teleskop yang dapat diarahkan secara sangat presisi agar dapat mengirimkan sinyal ke satelit lain atau—jika menuju Bumi—melewati gangguan atmosfer.
Berada di orbit membawa tantangan tersendiri. Satelit di orbit rendah Bumi—wilayah dengan ketinggian antara 300 hingga 2.000 km—bergerak dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam, atau 7,8 kilometer per detik.
“Perangkat teleskop yang dapat diarahkan itu harus mampu mengimbangi kecepatan tinggi satelit di luar angkasa,” kata Harald Hauschildt, kepala Kantor Komunikasi Optik dan Kuantum Badan Antariksa Eropa (ESA), kepada IEEE Spectrum. Karena itu, dibutuhkan cermin yang dapat bergerak cepat dan akurat agar pelacakan tetap terjaga selama transmisi sinyal—karena bahkan sedikit saja pergeseran arah bisa menyebabkan koneksi laser terputus.
Artikel ini merupakan hasil terjemahan dan adaptasi oleh RA dari laporan asli berjudul "China Makes High-Speed Laser Links in Orbit" karya Andrew Jones, yang dipublikasikan di IEEE Spectrum pada 12 Mei 2025.
Sumber asli: https://spectrum.ieee.org/satellite-internet-china-crosslink